Rencana Menteri Agama untuk memotong secara langsung gaji PNS untuk zakat ditanggapi beragam oleh berbagai kalangan.
Mantan Ketua Mahkamah Mahfud MD tidak setuju dengan rencana tersebut dan meminta Menteri Agama untuk meninjau ulang wacana tersebut.
"Niatnya Pak Menag mungkin baik. Utk berbuat baik kadang hrs setengah dipaksa, Tp zakat itu baru wajib jika sdh mencapai nishab & haul (tersimpan setahun). Bgmn kalau gaji PNS tak mencapai nishab & haul, msl, krn bayar hutang & keperluan lain? Pikir lg lah," tilisnya di akun Twitternya @mohmahfudmd.
Selain cuitan tersebut, dia juga menjelaskan beberapa argumentasi lainnya di akunnya tersebut.
Berikut cuitannya:
Mantan Ketua Mahkamah Mahfud MD tidak setuju dengan rencana tersebut dan meminta Menteri Agama untuk meninjau ulang wacana tersebut.
"Niatnya Pak Menag mungkin baik. Utk berbuat baik kadang hrs setengah dipaksa, Tp zakat itu baru wajib jika sdh mencapai nishab & haul (tersimpan setahun). Bgmn kalau gaji PNS tak mencapai nishab & haul, msl, krn bayar hutang & keperluan lain? Pikir lg lah," tilisnya di akun Twitternya @mohmahfudmd.
Selain cuitan tersebut, dia juga menjelaskan beberapa argumentasi lainnya di akunnya tersebut.
Berikut cuitannya:
Niatnya Pak Menag mungkin baik. Utk berbuat baik kadang hrs setengah dipaksa, Tp zakat itu baru wajib jika sdh mencapai nishab & haul (tersimpan setahun). Bgmn kalau gaji PNS tak mencapai nishab & haul, msl, krn bayar hutang & keperluan lain? Pikir lg lah. https://t.co/dANGrhysaS— Mahfud MD (@mohmahfudmd) February 6, 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar