PT Barata Indonesia (Persero) bekerja sama dengan PT Berkah Alam Lestari Energi, anak perusahaan PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA) , untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) Batang Toru 3 (2x5) MW yang berlokasi di Kecamatan Pahaejulu, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara.
Kontrak kerja sama itu ditandatangani oleh Direktur Operasi, Tony Budi Santosa, mewakili Dewan Direksi. Sedangkan dari pihak PT Berkah Alam Lestari Energi dilakukan oleh Iwan Sugiharjo selaku Direktur Utama PT Berkah Alam Lestari Energi, pada Senin (22/1/2018).
“Proyek pembangkit listrik memanfaatkan energi baru terbarukan merupakan salah satu fokus kita. Barata ingin menjadi yang terdepan dalam bidang energi baru dan terbarukan. Untuk itu kami terus mengembangkan kompetensi di bidang energi baru dan terbarukan karena ini adalah energi masa depan,” kata Direktur Utama Barata, Silmy Karim, Senin (22/1/2018).
Dia menjelaskan, nilai dari Proyek PLTMH Batang Toru 3 (2x5) MW tersebut sebesar Rp240 miliar dan dijadwalkan selesai dalam durasi waktu 21 bulan.
Silmy Karim mengatakan dalam pengerjaan proyek ini, Barata berkerja sama dengan perusahaan dari Austria yang merupakan yang terbaik dalam teknologi turbin pembangkit listrik tenaga air maupun mini hidro. Di samping itu, proyek ini juga akan mengoptimalkan pembiayaan dari dalam dan luar negeri.
Selain PLTM Batang Toru 3, Barata juga sedang bernegosiasi dengan Terregra untuk pembangunan PTLMH Sisira berkapasitas 2 X 4.9 MW yang berlokasi di Kecamatan Parlilitan, Sumatra Utara.
Dalam kurun waktu sepuluh tahun ke belakang, PLTM yang telah diselesaikan perusahaan asal Gresik tersebut antara lain proyek PLTM Walessi 500 kW, PLTM Kayu Aro 950 kW, PLTM Lodagung 2 X 650 kW serta Penstock untuk PLTM Parmonangan 2 X 4.5 MW.
“Kami berharap ke depan, Pemerintah dapat memberikan insentif pada pembangkit listrik tenaga baru dan terbarukan, baik itu dari sisi tarif maupun fasilitas pembiayaan dengan bunga rendah," ujar Silmy Karim. (sumber)
Kontrak kerja sama itu ditandatangani oleh Direktur Operasi, Tony Budi Santosa, mewakili Dewan Direksi. Sedangkan dari pihak PT Berkah Alam Lestari Energi dilakukan oleh Iwan Sugiharjo selaku Direktur Utama PT Berkah Alam Lestari Energi, pada Senin (22/1/2018).
“Proyek pembangkit listrik memanfaatkan energi baru terbarukan merupakan salah satu fokus kita. Barata ingin menjadi yang terdepan dalam bidang energi baru dan terbarukan. Untuk itu kami terus mengembangkan kompetensi di bidang energi baru dan terbarukan karena ini adalah energi masa depan,” kata Direktur Utama Barata, Silmy Karim, Senin (22/1/2018).
Dia menjelaskan, nilai dari Proyek PLTMH Batang Toru 3 (2x5) MW tersebut sebesar Rp240 miliar dan dijadwalkan selesai dalam durasi waktu 21 bulan.
Silmy Karim mengatakan dalam pengerjaan proyek ini, Barata berkerja sama dengan perusahaan dari Austria yang merupakan yang terbaik dalam teknologi turbin pembangkit listrik tenaga air maupun mini hidro. Di samping itu, proyek ini juga akan mengoptimalkan pembiayaan dari dalam dan luar negeri.
Selain PLTM Batang Toru 3, Barata juga sedang bernegosiasi dengan Terregra untuk pembangunan PTLMH Sisira berkapasitas 2 X 4.9 MW yang berlokasi di Kecamatan Parlilitan, Sumatra Utara.
Dalam kurun waktu sepuluh tahun ke belakang, PLTM yang telah diselesaikan perusahaan asal Gresik tersebut antara lain proyek PLTM Walessi 500 kW, PLTM Kayu Aro 950 kW, PLTM Lodagung 2 X 650 kW serta Penstock untuk PLTM Parmonangan 2 X 4.5 MW.
“Kami berharap ke depan, Pemerintah dapat memberikan insentif pada pembangkit listrik tenaga baru dan terbarukan, baik itu dari sisi tarif maupun fasilitas pembiayaan dengan bunga rendah," ujar Silmy Karim. (sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar