Silaturahmi Batak Muslim |
"DPD menyambut baik acara ini dan berharap kaum Batak Muslim (Bamus) bisa berintegrasi, menyatu, berkontribusi, dan membangun bangsa bersama suku-suku lainnya," kata Darmayanti, saat memberi sambutan di Gedung Nusantara V Kompleks MPR/DPR/DPD RI, Sabtu, 8 September 2018.
Melalui acara yang bertema Mempererat Ukhuwah Kebangsaan, senator asal Sumatera Utara ini menjelaskan bahwa masyarakat Sumatera Utara yang beragama Islam cenderung menolak disebut 'Batak' karena khawatir akan diidentifikasi sebagai non-muslim. “Kita tetap ingin ada identitas karena bila 'Batak' selalu disebutkan bukan muslim,” ujar dia.
Ia juga berpendapat sebagai suku Batak sekaligus sebagai muslim harus menunjukkan peran kebangsaan sebagai suku pemersatu, yang tidak membedakan suku, agama, ras, dan antargolongan dalam membangun bangsa dan negara.
Dia juga mengimbau sebagai muslim harus bisa menunjukkan identitas dan karakter yang dimiliki Nabi Muhammad SAW yaitu tetap rendah hati, membawa kedamaian, senang bersilaturahmi, menebar kebaikan, dan ikut mengerjakan kegiatan sosial bila diperlukan. "Batak Muslim (Bamus) akan meneladani Nabi Muhammad SAW sebagai karakter kita,” katanya.
Darmayanti pun berharap ajang tersebut menjadi sarana melahirkan gagasan-gagasan besar dan kecil untuk membangun Sumatera Utara secara nyata.
"Misalnya, kita sudah harus berpikir membuat yayasan bersama, yang dengan yayasan itu kita membangun pesantren kebangsaan atau sekolah kebangsaan yang ajarannya moderat, dan cocok buat negara kita yang majemuk,” ujar Darmayanti.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komite I DPD RI Fahira Idris mengapresiasi lahirnya pertemuan Batak Muslim.
"Saya sangat bangga pada kegiatan sosial. Salah satunya melaksanakan pekan budaya Batak Muslim di TMII. Saya juga sangat berbahagia karena Batak Muslim setiap jumat membagikan nasi bungkus bagi yang membutuhkan,” ujar Fahira. (sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar